Friday, December 18, 2015

Pengalaman Lomba Psikologi (Open Psychology) Universitas Airlangga Surabaya




                Well, tanggal 4-6 Desember lalu, me and my friend ikut lomba yang diadakan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yaitu Open Psychology! (I demand a standing ovation) *clapsclaps*
Dibawah ini foto aku, temen aku, dan pembimbingku selama lomba. (Yeah, muka temen and pembimbingku aku tutupi soalnya I haven't got their permission to post their photos lol)


                So, basically, Open Psychology adalah lomba yang diadakan Universitas Airlangga dan bahan lombanya semua berhubungan dengan psikologi (yaiyalah deng, orang dari nama lombanya juga ude keliatan pasti berhubungan sama psikologi). Biaya lomba Rp. 150.000 untuk 1 kelompok yang berisi maksimum 2 orang.
                Tujuan aku buat post ini adalah supaya kalian-kalian yang pingin ikut lomba ini tapi bingung lombanya ngapain aja, at least aku akan beri kalian gambaran tentang Open Psychology yang aku ikuti tahun ini.
                First of all, lomba ini terdiri atas banyak babak. Babak pertama ada penyisihan online. Jadi di tanggal tertentu, kalian bakal kumpul bareng partner kalian dan kerjain 100 soal tentang Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sejarah, Ekonomi, Sosial, dan Geografi secara ONLINE di tempat kalian masing-masing. Kalian akan buka suatu website dan mengerjakan soal tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah beberapa lama, hasilnya nanti akan diumumkan. 
                Lomba Opsy (Open Psychology) tahun 2015 yang aku ikuti ini, dari 300 kelompok yang mengikuti tes online, akan disaring menjadi 100 kelompok yang akan maju ke babak selanjutnya.
                Entah mungkin dewi fotuna ada di pihak kita, aku dan teman aku lolos babak penyisihan online ini dan bisa maju ke babak selanjutnya. Padahal kita berdua sebenarnya anak IPA yang basically know nothing about IPS, sedangkan tes online nya memuat soal IPS semua. Dan bagi kalian yang nantinya tidak lolos babak online ini, jangan sedih karena kalian bakal tetep dapet sertifikat! YAY!
                Now, back to the laptop. Di babak selanjutnya ini, the real competition has finally began. 100 kelompok yang lolos dari berbagai penjuru Indonesia ini kemudian diharapkan untuk menuju Surabaya dan dikarantina selama 3 hari 2 malam di Asrama Haji. (Yes, guys, you’ve read it right. It's Asrama Haji.) 


DAY 1 (4 Desember 2015)

                Aku dan teman aku diharapkan menuju Universitas Airlangga paling lambat jam 6 sore untuk registrasi and such. Lalu, kita semua dikumpulkan di Aula Fakultas Psikologi Airlangga untuk mendapat pengarahan tentang lomba hari berikutnya, pembagian bus, serta pembagian kamar di Asrama Haji.
                So basically, hari pertama gak ngapa-ngapain, kok. Cuma pengarahan sekilas lalu tidur.

DAY 2 (5 Desember 2015)

               Kita semua diharuskan untuk bangun jam 5 pagi dan siap-siap menuju Fakultas Psikologi untuk mengikuti babak selanjutnya. Sekitar jam 10 maybe? 100 kelompok ini dipisah ke dalam beberapa ruangan untuk mengikuti babak tes essay. Babak ini mengharuskan kita untuk mengisi 2 lembar kertas berisi soal isian. Bahan soal isian ini adalah Psikologi Umum dan Sejarah Ilmu Psikologi. Bahan tersebut sudah disediakan di website Opsy beberapa minggu sebelumnya dan bisa dipelajari. Tapi emang dasar aku dan teman  aku yang pemales karena seriously, bahannya itu buuuuuuanyaknya banget sampe agak gak masuk akal, akhirnya kita ended up cuma baca-baca bahannya doang. Hasilnya, sebagian besar jawaban di babak ini kita ngawur total.
                And then came babak selanjutnya. Babak ini adalah study case video. Basically, kita 100 kelompok dikumpulin di aula dan dikasih tonton 4 video tentang psikologis manusia. Setelah itu kita disuru kerjakan soal yang berhubungan dengan video tersebut. But surprisingly, me and my friend did well di babak ini.

DAY 3 (6 Desember 2015)

                Dihari yang terakhir ini, kita 100 kelompok diharuskan mendengarkan seminar tentang kuliah dan kemudian ada pengumuman babak 30 besar.
                And yes guys, aku dan temen aku gak lolos ke babak selanjutnya. Not quite a surprise, eh. But at least, we got sertificates that stated that we are Semifinalis of Open Psychology 2015 (just trying to be grateful here).
                But from what I know, babak 30 besar akan lanjut Rally Games yang bahannya masih tetap Psikologi Umum dan Sejarah Aliran Psikologi. Yang kemudian akan diambil 6 besar (babak Final) yang akan main quiz  kayak di tipi-tipi gitu, semacam Family 100 tapi temanya tetep tentang psikologi. Juara 1, 2, dan 3 kemudian mendapatkan piala dan hadiah uang.

***

                Well I think that’s all about Open Psychology 2015. Aku ingetin dulu, kalo ini adalah rincian lomba tahun 2015 dan bisa berbeda sedikit bahkan berbeda total dengan lomba Open Psychology yang akan diadakan di tahun-tahun selanjutnya. Entah tahun 2016, 2017, dll dll dll.
                Buat yang ragu mau ikut lomba ini atau tidak. Ikutlah. I repeat, ikutlah. Meskipun tidak menang, at least kamu dapet pengalaman dan bisa kenalan dengan berbagai teman di macam-macam daerah di Indonesia. It’s indeed fun! Last but not least, best luck for you, guys. Adios!

JElim.

Tuesday, December 15, 2015

Pengalaman Pager Ayu



First of all, for people who don’t know what does a Pager Ayu do, I’ll give a quick explanation to you guys. Basically, Pager Ayu is a job where you get dressed (using make up, high heels and such) at a wedding and you have to stand at the wedding gate, guide the guests to their designated seats. The Event Organizer usually will give you a map of tables, so you will know which guest belongs to which table number.

Nah, last Saturday, I got the opportunity to be a Pager Ayu at a wedding. First, I thought it was a fantastic idea since I get to be dressed prettily, eat delicious food and last but not least, earn some money for myself! I’m like, gurl, this job is daboooommmmm.

Then the day had finally came. JENG JENG JENG JENGGG! I arrived at the hotel and went to the toilet where the Pager Ayus should dress themselves.
And that’s when it hit me.
1.       I don’t know every single person in that toilet.
2.       I’m not exactly skilled to do my own make up.
3.       Since it’s my first time to be a Pager Ayu, I know nothing about that job.

I was standing there in the middle of the toilet. All around me were girls that sat on the floor and did each other’s make up. I put my bags on the floor and stood up awkwardly while some other Pager Ayus were giving weird looks at me.

I quickly grabbed my make up pouch and started to do my own make up. And that’s when a thousand thoughts swarmed in my head.


Like, mikir apa lu, Jen. Gak kenal siapapun yang Pager Ayu hari ini tapi tetep nekat dateng. Salah lu sendiri kan sekarang jadinya lu make up awkwardly in front of a bunch of strangers. Mau kenalan jugak kagak bisa, semuanya pada sibuk dandan masing-masing. Kan gaenak kalo ganggu.

Trus juga, kayak lu jago aja make upnya. Sekarang lu stuck gak bisa make bulu mata sendiri. Mau minta tolong siapa lu, orang gak kenal siapapun.
Those thoughts and a thousands more swam around in my brain. 

But then, a girl said hi to me and said, “Udah selesai makeupnya?”
“Udah, cuma gakbisa pakek bulu mata. Hehehehehee…” I said then grinned like an idiot.
“Wah make up kamu kurang tebel, sini aku tambahin yaa..”

At that time, I know that she doesn’t even know this. But I felt like I wanna hug her and said thankyou countless of times. It’s like she’s an angel that decided to help a stranger whose name she didn’t even know. She did my make up and helped me to wear the fake eyelashes. She even gave me instruction, which clothes should I change to, etc. 

I did my job pretty well, since it’s not that hard of a job, just guiding guests to their seats. But then my feet started to hurt since I’ve wore high heels for too damn long. My head started to spin since that girl before put my hair in a bun too tightly. But the most annoying thing was, I started to feel like I wanna throw up for I hadn’t eat a thing since 2 pm and it’s now 8pm. (Fyi, gue punya penyakit maag yang lumayan parah)

I started to go back and forth from the wedding gate to the toilet, I threw up a few times (muntah asam lambung). I even felt like I was about to pass out. Plus I’m getting too tired to stand up while using high heels, since I’ve been using high heels for 3 hours straight WITHOUT A CHANCE TO SIT DOWN. Because if I sit down, the Event Organizer would scold me or even got angry at me.

At 9 pm, our job was finally done and we got to change to our own outfits. At 10 pm, the EO FINALLY gave us something to eat. And last but not least, we got our fee. Gaji Pager Ayu nggak setinggi yang kalian bayangin. It’s Rp 55.000. 

But after that day, I started to not waste my money that easily. Misalnya kalo mau nonton kan biasanya 50rb, jadi ragu ngeluarin uang soalnya udah capek-capek sampe muntah pas jadi Pager Ayu dapetnya 55rb.  I’ve learned that earning money it’s not that easy. It’s a damn hard work.  

So guys, I just want to say, please use your money thoughtfully. Because..really, our parents have worked their asses off for that.