sumber: http://www.harmonas.com/wp-content/uploads/2016/08/Sukses-Milik-Kita-Semua_2015-03-15-17-07-20_Sukses-Milik-Kita-Semua.png
Melalui
artikel ini, saya akan merangkum isi buku dari Outliers karya Malcolm Gladwell
(thankyou abel for recommending me this amazing book), yang menceritakan tentang rahasia
kesuksesan manusia: Bill Gates, Mozart, you name it.
Pertama-tama,
mari kita bahas definisi dari sukses terlebih dahulu.
Menurut KBBI online,sukses/suk·ses/ /suksés/ a berhasil; beruntung
KBBI
sendiri mengatakan bahwa sukses itu bersinonim dengan kata beruntung. Sekarang,
mari kita jawab pertanyaan utama yang kalian tunggu-tunggu. Apakah sukses itu
murni didasarkan oleh kerja keras, ataukah hanya keberuntungan semata?
The harsh
truth is, sukses tidak bisa didapatkan hanya dengan kerja keras semata; manusia
juga memerlukan keberuntungan yang dapat membawanya menuju kesuksesan. Dan
keberuntungan tersebut belum tentu bisa didapatkan oleh semua orang.
Mari kita
bahas sebuah contoh kasus, agar kalian lebih paham.
Bill Gates,
siapa yang tidak tahu dia? Drop out dari kuliah, buat perusahaan, dan boom!
Jadi kaya! Apakah se-simple itu?
Pada zaman
Bill Gates, sangat susah untuk mengakses sebuah komputer. Namun secara
kebetulan, Bill Gates dipindahkan oleh ibunya ke Lakeside, dimana sekolah ini secara
ajaib memiliki komputer. Sekali lagi, mengingatkan bahwa pada saat itu, sangat
sediki(iiiiii)t sekali sekolah yang memiliki akses komputer. Secara kebetulan
lagi, saat dana sekolah sudah habis dan sekolah sudah tidak bisa membayar biaya
komputer, salah satu orang tua dari teman sekolah Bill Gates bekerja di
C-Cubed. Dimana C-Cubed merupakan perusahaan komputer yang membutuhkan
seseorang untuk mengecek kode-kode komputer mereka. Kebetulan lagi, Gates
mengetahui soal ISI, yang secara kebetulan lagi membutuhkan seseorang untuk
mengerjakan software mereka. Dan entah ini kebetulan yang ke berapa, rumah
Gates terletak sangat dekat dengan University of Michigan dimana universitas
tersebut memperbolehkan orang dari luar untuk mengakses fasilitas komputer
mereka. Sebenarnya, masih banyak kesempatan-kesempatan lain yang didapatkan
oleh Bill Gates, namun saya males nulis aja, sih.
Intinya,
ada penelitian yang membuktikan bahwa kita memerlukan setidaknya 10,000 jam
berlatih, sebelum akhirnya bisa menguasai atau sukses dalam sesuatu. Contoh,
seorang violinist harus berlatih paling tidak 10,000 jam sebelum bisa sukses
menjadi seorang professional. Teori 10,000 jam ini bukan teori abal-abal biasa.
Contoh nyatanya adalah band The Beatles. Beatles yang sebelum terkenal, terkena
kontrak untuk tampil di sebuah acara selama berminggu-minggu nonstop, dengan durasi
8 jam per hari. Fakta bahwa Beatles terpaksa menjalani kontrak tersebut,
menyebabkan mereka dengan mudah mencapai teori latihan 10,000 jam tersebut.
Setelah selesai kontrak acara itu, banyak orang yang memuji Beatles telah
tampil jauh lebih baik dari sebelumnya; bahkan ada orang yang bilang bahwa
masa-masa kontrak tersebut adalah masa terbentuknya Beatles yang professional.
Sekarang kembali
ke Bill Gates. Coba terapkan teori 10,000 jam ini ke Bill Gates. Mengingat
susahnya seseorang untuk mengakses sebuah komputer pada zaman itu, hampir
mustahil bagi Bill Gates untuk bisa invest waktunya sebanyak 10,000 jam dalam
belajar komputer. Namun, situasi keberuntungan dan kesmpatan untuk dapat
mengakses sebuah komputer terus-menerus datang pada Bill Gates, dan Bill Gates
tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Sekarang
begini, meskipun Bill Gates adalah seorang pekerja keras yang ingin rajin
belajar komputer, namun situasi tidak mendukung Bill Gates untuk menyediakan
fasilitas komputer tersebut. Maka apakah teori 10,000 jam latihan itu dapat
diterapkan?
Jawabannya
tidak.
Meskipun
ada keinginan untuk bekerja keras, namun juga harus disertai dengan adanya
situasi yang mendukung. Kalau saya simpulkan, urutannya begini. Bill Gates
diberi kesempatan untuk mengakses komputer nonstop, baru akhirnya dia bisa
berlatih keras selama 10,000 jam sebelum akhirnya dia bisa sukses. Ini hanyalah contoh kasus dari Bill Gates saja. Saya sarankan kamu untuk membaca buku Outliers ini, karena banyak sekali kasus nyata yang akan membantumu mengerti.
Intinya, dalam kata
lain, situasi keberuntungan harus terlebih dahulu berprofit terhadapmu, baru
akhirnya kamu dapat menggunakan situasi tersebut untuk bekerja keras.
Nah, sudah
terjawab kan, pertanyaan utama artikel ini.
Apa rahasia
sukses? Situasi yang mendukung + kerja keras.
“Lalu bagaimana cara menciptakan situasi yang mendukung itu?”
Coba tanya ke
Tuhan, ya.
Karena kamu
tidak bisa mengontrol dan menciptakan situasi keberuntungan tersebut, maka apa
yang tersisa dan sudah pasti bisa kamu lakukan? Bekerja keras.
“Lalu bagaimana dengan faktor situasi yang mendukung tersebut?”
Sekali
lagi, coba serahkan ke Tuhan, ya.
Intinya,
lakukan apa yang sudah jelas-jelas bisa kamu lakukan. Bekerja keraslah, karena
yang lainnya sudah di luar kontrol tanganmu. Bekerja keraslah!
- JElim